Survey GCP Dengan GPS Geodetik, Orthorektifikasi Citra, dan Pembuatan Peta Dasar Kabupaten Jember

Tahun 2017, Mitra Geotama bekerja sama dengan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Brawijaya Malang, melakukan pekerjaan survei GCP (Ground Control Point), orthorektifikasi citra, dan pembuatan peta dasar 10 BWP di Kabupaten Jember, Jawa Timur.  Survei GCP, orthorektifikasi citra, dan pembuatan peta dasar skala 1:5.000 merupakan komponen yang sudah diatur oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), sehingga setiap langkah yang akan dilakukan harus melewati persetujuan BIG.

Survei GCP dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetik (Gambar 1). GPS Geodetik mampu menghasilkan akurasi horizontal yang baik jika digunakan sesuai dengan aturan yang sudah ada. Metode pengukuran GCP disesuaikan dengan kondisi lokasi yang akan diukur. Jika disekitar lokasi survei masih terjangkau oleh Stasiun CORS (Continuously Operating Reference Stations), maka metode pengukuran yang digunakan adalah RTK (Real Time Kinematik). Sebaliknya, jika jarak Stasiun CORS terlalu jauh, maka metode pengukuran yang digunakan adalah metode statik. Untuk pekerjaan di Kabupaten Jember ini, metode pengukuran GCP dilakukan dengan menggunakan metode RTK.

Gambar 1. Pengukuran GCP dengan GPS Geodetik

Data hasil pengukuran GCP merupakan data masukan dalam proses orthorektifikasi citra. Proses orthorektifikasi citra merupakan proses koreksi geometrik yang memperhitungkan data ketinggian (Gambar 2). Data ketinggian diperoleh dengan menggunakan Citra Terrasar-X, sedangkan data koordinat diperoleh dari hasil survei GPS Geodetik. Hasil dari proses orthorektifiksi adalah citra tegak dengan akurasi posisi horizontal lebih kecil dari 2 m. Hasil tersebut digunakan sebagai data masukan dalam pembuatan peta dasar skala 1 : 5.000.

Gambar 2. Ilustrasi proses orthorektifikasi citra satelit resolusi tinggi

Pada peta dasar skala 1:5.000, objek terkecil yang harus digambarkan adalah objek yang memiliki ukuran 2,5 m. Komponen peta yang harus tercantum dalam peta dasar skala 1 : 5.000 adalah : batas administrasi, bangunan, batas BWP (batas wilayah perencanaan), toponimi, jaringan jalan (line dan polygon), kontur, perairan (line dan polygon), dan tutupan lahan. Gambar 3 menunjukkan hasil peta dasar yang dituangkan dalam layout peta.

Gambar 3. Hasil peta dasar yang dituangkan dalam layout peta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.